Kebohongan Terbesar yang Selama Ini Kita Percayai


Ketika kamu membuka salah satu persyaratan posisi kerja di Linked.in dan melihat tulisan "Multitasking", apakah kamu merasa bisa memenuhi persyaratan tersebut? Jika iya, mungkin kamu harus tahu hasil dari salah satu studi yang menyatakan bahwa hanya 2% dari populasi dunia yang bisa melakukan multitasking secara efektif.

Kemungkinan yang sangat kecil bukan?

Mari kita bernostalgia sejenak ke tahun 1965 dimana International Business Machines (IBM) mengartikan kata multitasking. Multitasking diartikan sebagai:
"The ability of a microprocessor to apparently process several tasks simultaneously."
Apparently? Tampaknya!? Jadi IBM bilang kalo sebenarnya komputerpun tidak bisa melakukan beberapa hal dalam satu waktu? Ternyata, tidak. IBM melanjutkan penjelasannya:
"Computer multitasking in single core microprocessors actually involves time-sharing the processor; only one task can actually be active at a time, but tasks are rotated through many times a second."
Tentu saja, untuk meningkatkan time-sharing dari single core tersebut para perusahaan komputer mengevolusi menjadi dual core (dan bahkan quad-core atau octa-core). Dan disinilah kita harus sadar, bahwa kita hanya memiliki satu otak.

Kalau kita ingin bermultitasking lebih banyak tugas, berarti kita harus menambah otak kita bukan? Apakah mungkin?😂

This is where people got it wrong. It's not multitasking anymore, but let's call it multi-focusing.

Kamu harus sadar kalau mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu itu sulit (bahkan mustahil), tapi mengerjakan berbagai hal dalam beberapa waktu itu bisa dilakukan. Disinilah, kemampuan untuk memprioritaskan suatu hal sangat penting.

Comments

Popular posts from this blog

Pe eM eS

Perbedaan Manusia dan Binatang

Cara Mengembangkan Diri (bareng Dr. Jordan B. Peterson)