Berjuang untuk Hidup


Seminggu terakhir ini aku berkesempatan untuk magang di salah satu agensi yang berlokasi di daerah Jakarta Utara, dan untuk pergi ke tempat magang itu aku harus naik KRL di pagi hari. Dari hari senin sampai jum'at.

Kalian yang pernah naik KRL pasti tau seberapa membeludaknya penumpang kalau di pagi hari, rasanya jadi "ikan pepes" di pagi hari, beuh begitulah rasa semingguan terakhir ini. Tentu pada awalnya aku selalu komplain kalo Bekasi udah kelebihan penduduk, KRL punya gerbongnya kurang banyak makanya empet-empetan, dan aku ngejudge kalau Bekasi ataupun Jakarta adalah kota yang sudah tidak sehat untuk membangun sebuah keluarga. Ini adalah suatu penilaian yang sangat pribadi, yang hanya berdasarkan penilaian sesaat.

Dan hari jum'at pun datang, di waktu pulang dari kantor langsung pesen ojek online dengan perasaan sangat excited (karena besok sabtu jadi ga harus empet-empetan di KRL pagi hari), nyampe di salah satu stasiun dan berdiri untuk nunggu kereta ke arah Bekasi. 

Kereta datang, masuknya rusuh empet-empetan seperti biasa dan akhirnya dapet satu spot di dalam kereta (alhamdulillah banget). Seperti biasa, dengan posisi berdiri banyak orang sambil melihat ke HPnya entah itu baca berita, membalas pesan atau main games, dan ga sengaja aku ngeliat ke salah satu HP orang dan dia sedang melihat gambar dengan keyword "Rumah dikontrakan daerah Jakarta Selatan". Sampai di salah satu stasiun transit, orang tersebut keluar dari kereta dan ada orang yang menggantikan posisinya. Orang ini juga mengeluarkan HP, aku ngeliat bahwa lockscreen dan wallpapernya adala foto istri dan dua orang anaknya.

"Apapun perlu dilakukan untuk kebahagiaan orang yang benar-benar kita cintai." Itu yang ada dipikiranku setelah gasengaja ngeliat HP dari kedua orang tersebut (semoga mereka diberi kekuatan untuk selalu berjuang demi kebaikan dan kesehatan keluarganya). 

2 hal yang aku dapet dari perjalananku selama magang seminggu terakhir ini:

  1. Untuk mencapai sebuah tujuan, butuh pengorbanan seperti rasa lelah, rasa kantuk (karena bangun pagi), dan rasa pegel(karena berdiri terus di KRL) ataupun hal-hal lain yang tidak nyaman untuk kita lakukan.
  2. Lebih bisa memaknai waktu istirahat dengan lebih berharga.

Hidup itu butuh usaha, usaha untuk melawan rasa malas, prokrastinasi, rasa tidak nyaman, ataupun rasa kantuk. Dengan ketetapan hati dan tujuan, lawanlah rasa-rasa tersebut untuk mencapai hal yang ingin kita capai.

Mulai hari ini, tidak ada lagi alasan-alasan.

Comments

Popular posts from this blog

Pe eM eS

Perbedaan Manusia dan Binatang

Cara Mengembangkan Diri (bareng Dr. Jordan B. Peterson)