Posts

Showing posts from June, 2018

"When you have an options, what will you choose?"

Image
"We never know what's the answer, and that's the beauty of life." Jika anda diberikan pilihan, hanya dua pilihan, apakah anda semakin bingung atau semakin dimudahkan dalam memilih? Saya banyak melihat orang ketika mereka memiliki banyak pilihan mereka pasti akan kebingungan untuk menentukan mana yang terbaik untuk diri mereka. Tapi bagaimana kita menyikapi kebingungan akan banyak pilihan yang tersedia tersebut? Saya pribadi berpendapat, bahwa apapun pilihan yang anda buat, jangan pernah berkata "Harusnya saya memilih pilihan yang lain.". Mengapa? Karena sebenarnya, kita tidak akan pernah tau hasil atau apa yang akan terjadi ketika kita memilih pilihan yang lain. Saya akan ulangi, kita sebenarnya tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi ketika memilih pilihan yang tidak kita pilih. Saya pribadi memiliki keyakinan bahwa apapun pilihan yang kita pilih, itulah cara kita belajar atau "menyesuaikan" diri untuk impian yang hendak kita capai....

"Discipline equal freedom. Why?"

Image
"You don't need motivation, you just need discipline." Kebebasan? Apakah dengan kebebasan anda bisa lebih merasa bahagia? Tokoh-tokoh eksistensialisme berpendapat sebaliknya. Para tokoh eksistensialisme mengatakan bahwa kebebasan tidaklah sesuatu hal yang membuat manusia bahagia, karena dengan kebebasan muncul berbagai macam pilihan tiada batas, dan ketika ada pilihan maka kita harus memilih, dengan memilih dari pilihan-pilihan yang tidak terbatas tersebut pasti akan banyak pertimbangan dalam diri kita untuk memilih beberapa pilihan, maka kita akan merasa bingung atau gelisah atau cemas. Jadi kebebasan akan menghasilkan kecemasan, setuju? Jocko merupakan salah satu mantan anggota NAVY SEAL , ia membuat sebuah podcast yang membahas tentang kepemimpinan, disiplin, dan ilmu bela diri. Salah satu judul podcast yang menarik perhatian saya adalah "Discipline equal freedom" (cek disini ), Jocko diundang oleh Tim Ferriss untuk hadir dalam podcastnya dan membah...

"Why we need to 'mingle'?"

Image
"Basically, we are an animal. Social animal." "Mingle" yang bisa saya definisikan secara pribadi adalah proses bersosialisasi dengan orang lain yang dilakukan secara terpaksa. "Secara terpaksa berarti ga baik dong?" Tidak, karena menurut saya pribadi proses "mingle" ini adalah salah satu cara yang tepat untuk kita bersosialisasi, bisa saya katakan sebagai cara bersosialisasi yang lebih modern.  Selain untuk bersosialisasi, cara "mingle" ini juga menjadi salah satu cara untuk menghilangkan perilaku-perilaku buruk yang didasari dengan prasangka atau penilaian terhadap ras,agama, dan orientasi seksual. Saya tadi baru saja meilhat channel yang sedang membahas mengapa di dalam diri manusia ada perilaku menjelek-jelekan kelompok lain, atau biasa kita kenal dengan rasisme. Singkat cerita, ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa kita akan cenderung menolong orang lain ketika kita sudah mengenal dia atau memiliki pengalaman yang baik ...

"Quantity or Quality? Which one is the best?"

Image
"Creativity is just connecting things" Kuantitas atau kualitas? Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan mendasar yang menurut saya pribadi cukup sulit dijawab, karena jawaban dari pertanyaan ini akan mempengaruhi anda dalam menjalani hidup kedepannya. Dengan keadaan saya sekarang sebagai mahasiswa, tidak dapat dipungkiri bahwa saya lebih memilih ke arah kuantitas. Contohnya ketika memilih makanan, teman saya pasti selalu bertanya "Mau makan kenyang atau makan sehat?" Tapi prinsip ini tidak berlaku ke bidang lain. Dengan mensiasati konsep bahwa kuantitas memiliki tingkat higienis yang kurang (makanan), saya memiliki pemikiran bahwa dengan olahraga yang cukup maka tubuh saya juga akan tetapi sehat. Sehingga mindset saya ketika memilih ke arah kuantitas adalah bagaimana kuantitas itu bisa tetap menjaga kualitas pribadi kita, bagaimana kita mengolah makanan yang tingkat kehigienisannya kurang menjadi bermanfaat untuk diri kita.  Tapi, menurut saya pribadi...

"Girl or Boy, I got questions for ya"

Image
"Only buy something that you'd be perfectly happy to hold if the market shut down for 10 years." Millenial, Generasi Z, Introvert, Anti-Social. Itukah yang sering anda dengar? Kalau saya pribadi, saya akan mengatakan "Ya". Banyak brand  dari pakaian yang mengatasnamakan sebutan-sebutan tersebut sebagai identitas brand  mereka, dan kenyataannya itu laku keras. Bukan berarti saya menyalahkan perusahaan pakaian itu mengatasnamakan sebutan-sebutan tersebut menjadi identitas mereka, namun saya berpikir bahwa mereka benar-benar cerdas dalam membaca trend  pasar generasi ini. Pertanyaan muncul ketika saya melihat orang yang memakai pakaian tersebut, apakah mereka bangga dengan apa yang mereka pakai? Dan apakah ada kehormatan atau gelar tersendiri ketika mereka memakai itu? Jawabannya bisa "Iya" ataupun "Tidak".  Dua pertanyaan di atas mendasari saya untuk lebih menyadari akan hal yang terjadi dalam diri saya ketika saya memiliki uang ya...

"Most of y’all should probably party less and focus more"

Image
"A lack of focus leads to a lack of progress." Fokus bukanlah sesuatu yang di luar kendali anda, akan tetapi fokus adalah sesuatu yang bisa anda latih. Salah satu metode yang sedang saya gunakan untuk melatih tingkat intensitas fokus saya adalah dengan "Mindfulness meditation". Saya mengetahui tentang meditasi ini berawal dari salah satu dosen saya yang selalu mengawali kuliahnya dengan melakukan hal tersebut, selalu diawali dengan bermeditasi selama 5 menit. Pada awalnya saya berpikir bahwa hal ini adalah sesuatu hal yang tidak berguna (maka dari itu banyak saya dan teman-teman saya malah bermain dengan gadget sembari yang lain menutup mata), akan tetapi di dalam pikiran saya, saya harus mencari sesuatu alasan yang rasional tentang mengapa meditasi adalah sesuatu yang bisa saya sebut tidak berguna. Keesokan harinya saya mencoba mencari jurnal penelitian yang terkait dengan bermeditasi, dan tidak satupun jurnal yang mengemukakan bahwa meditasi berhubungan den...

"Now I don’t love no material things, but I’m in love with the feelings they bring."

Image
"Let's try to build a richer life with less" Minimalism merupakan sebuah gerakan dalam bidang seni pada awalnya, akan tetapi semakin berkembangnnya zaman membuat gerakan seni tersebut di adaptasi menjadi sebagua gaya hidup. Ketika teman-teman mendengar kata "Minimalist" apa yang anda dipikiran anda? Yap, sesuatu yang simpel atau sederhana bukan? Sesuatu yang lebih mementingkan pada sebuah kualitas dari pada kuantitas.  Tapi bagaimana jika penerapan gerakan seni tersebut diterapkan dalam gaya hidup? Jika kita menggunakan prinsip  "Quality over quantity" , bisakah anda bayangkan bagaimana kehidupan anda? Disini saya akan berbagi sedikit pengalaman pribadi saya ketika saya menemukan gerakan ini yang penerapannya pada gaya hidup. Yap (sekali lagi), semua berawal ketika pada waktu luang saya sedang mencari film untuk di tonton. Saya memang seseorang yang lebih menyukai genre  Documentary  karena pada dasarnya hal tersebut dida...

"With Great Power, Comes Great Responsibility"

Image
Apakah anda masih ingat dengan film Spiderman yang diperankan oleh Tobey Maguire? Jika anda masih ingat, berarti kita memiliki umur yang tidak jauh berbeda. Entah kenapa, pagi ini terbelesit sepotong kalimat dari film tersebut yang menurut saya adalah "punchline" nya, yaitu " With Great Power, Comes Great Responsibility". Dengan kekuatan hebat yang kita miliki, pasti akan diiringi dengan tanggung jawab yang hebat juga. Mari kita analogikan seperti ini;  Jika anda memiliki sebuah handphone, maka anda mempunyai tanggung jawab untuk mengisi dayanya atau merawatnya jika anda ingin menggunakannya. Tapi disini saya tidak ingin menulis tentang tanggung jawab yang terkait dengan posisi kita di lingkungan sosial (tanggung jawab sebagai anak atau orang dewasa contohnya), saya ingin membahas hal ini secara umum. Mengacu kepada definisi dari buku yang pernah saya baca, Responsibility  adalah gabungan kata dari response  dan ability , yang berarti kemampuan...

"How to Packing"

Image
That's how you packing for the holiday! Yap, itu adalah tas yang saya gunakan untuk "membungkus" barang yang diperlukan untuk liburan semester tahun ini.  Libur lebaran semester ini sedikit berbeda dari liburan-liburan sebelumnya, karena saya mencoba menerapkan prinsip utama dari sebuah gaya hidup yang sedang saya jalankan (post selanjutnya saya akan membahas tentang ini). Pada post sebelumnya saya sempat mengkaitkan gaya hidup ini dengan "adding value" , dan prinsip ini saya coba aplikasikan dalam memilih barang apa saja yang harus saya bawa untuk liburan kali ini. Yap betul sekali, bawalah barang yang "memberikan 'nilai' kepada liburan anda". Mari kita coba untuk melangkah mundur sebentar dan tanyakan "apakah anda memberikan 'nilai' pada liburan saya?" kepada barang yang anda rencanakan untuk dibawa.  Sudah anda tanyakan? Bagus. Sekarang, bagaimana dengan barang yang "untuk berjaga-jaga"?...

"Everyone is Wired to Generosity"

Image
   /jenəˈräsədē/ -> " the quality of being kind and generous" Apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata kemurahan hati? Apakah itu berperilaku prososial? Atau berperilaku sesuatu yang kita beri label "mahal" dengan ikhlas kepada orang lain? Bagi saya pribadi, kemurahan hati adalah perilaku tulus (tanpa mengharapkan imbalan apapun) untuk membantu orang yang sedang kesulitan, entah itu dengan bantuan secara finansial ataupun memberikan "nilai". "Dengan bantuan secara finansial" Ini mungkin kalimat yang menuai kontroversi di postingan saya pertama ini, karena saya pribadi adalah seorang anak yang sedang merantau untuk menyelesaikan pendidikan S1 di salah satu ibu kota provinsi. "Ibu kota lebih kejam dibandingkan Ibu tiri." Mungkin kalimat ini ada benarnya, lebih tepatnya benar dalam hal ketika membeli barang-barang baru. Ibu tiri mungkin masih ada keinginan untuk membelikan kita barang, tapi bagaimana dengan Ibu ko...