"Everyone is Wired to Generosity"
/jenəˈräsədē/ -> "the quality of being kind and generous"
Apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata kemurahan hati? Apakah itu berperilaku prososial? Atau berperilaku sesuatu yang kita beri label "mahal" dengan ikhlas kepada orang lain? Bagi saya pribadi, kemurahan hati adalah perilaku tulus (tanpa mengharapkan imbalan apapun) untuk membantu orang yang sedang kesulitan, entah itu dengan bantuan secara finansial ataupun memberikan "nilai".
"Dengan bantuan secara finansial" Ini mungkin kalimat yang menuai kontroversi di postingan saya pertama ini, karena saya pribadi adalah seorang anak yang sedang merantau untuk menyelesaikan pendidikan S1 di salah satu ibu kota provinsi. "Ibu kota lebih kejam dibandingkan Ibu tiri." Mungkin kalimat ini ada benarnya, lebih tepatnya benar dalam hal ketika membeli barang-barang baru. Ibu tiri mungkin masih ada keinginan untuk membelikan kita barang, tapi bagaimana dengan Ibu kota? Sepertinya bukan kita yang dibelikan, justru kita yang harus membeli barang dari dirinya. Coba kita buat logika sederhananya:
Jadi, bagaimana kita memberikan bantuan secara finansial jika keadaan finansial kita tidak mendukung? Mari kita simpan sejenak pertanyaan ini.
Selanjutnya, "ataupun memberikan 'nilai'". Mungkin ketika saya menggunakan kata "nilai" terdengar asing di telinga anda, tapi itu adalah terjemahan dari kata value. "Nilai" menurut saya adalah suatu hal (berwujud atau tidak), yang akan berguna untuk kehidupan kita. Alasan saya menempatkan kalimat "memberikan nilai" karena pada saat ini saya sedang bereksperimen dengan sebuah gaya hidup yang menekankan dengan nilai-nilai (Di postingan lain akan saya jelaskan lebih jelas). Sedikit spoiler, gaya hidup ini menggunakan kalimat "adding value" yang cukup sering.
"The quality of being kind", bagaimana kita mendefinisikan kalimat ini? Saya akan berfokus dengan kata kind, kind secara pribadi saya definisikan sebagai perilaku yang membawa "kehangatan" dan "nilai" tanpa mengharapkan imbalan. Definisi ini adalah sebuah adaptasi dari pengertian kindness yang didefinisikan oleh seorang entrepreneur yang saya ikuti kisahnya.
Mari kita kembali ke pertanyaan yang kita simpan pada bagian pertengahan postingan ini, "bagaimana kita memberikan bantuan secara finansial jika keadaan finansial kita tidak mendukung?" Dengan membeli hal-hal yang memberikan "nilai" dan tidak mengharapkan apapun dari orang lain.
Terlalu berlebihan? Menurut saya pribadi tidak. Dan iya, pola pikir seperti itu sulit untuk diterapkan (saya juga masih berlatih). Tapi ingat, sulit bukan berarti mustahil.
"The secret of living is giving" dan kualitas adalah hal yang berbanding terbalik dengan kuantitas.
Yang menginspirasi:
Comments
Post a Comment