"Quantity or Quality? Which one is the best?"

"Creativity is just connecting things"

Kuantitas atau kualitas? Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan mendasar yang menurut saya pribadi cukup sulit dijawab, karena jawaban dari pertanyaan ini akan mempengaruhi anda dalam menjalani hidup kedepannya. Dengan keadaan saya sekarang sebagai mahasiswa, tidak dapat dipungkiri bahwa saya lebih memilih ke arah kuantitas. Contohnya ketika memilih makanan, teman saya pasti selalu bertanya "Mau makan kenyang atau makan sehat?" Tapi prinsip ini tidak berlaku ke bidang lain. Dengan mensiasati konsep bahwa kuantitas memiliki tingkat higienis yang kurang (makanan), saya memiliki pemikiran bahwa dengan olahraga yang cukup maka tubuh saya juga akan tetapi sehat. Sehingga mindset saya ketika memilih ke arah kuantitas adalah bagaimana kuantitas itu bisa tetap menjaga kualitas pribadi kita, bagaimana kita mengolah makanan yang tingkat kehigienisannya kurang menjadi bermanfaat untuk diri kita. 

Tapi, menurut saya pribadi kata penghubung antara kuantitas dan kualitas itu lebih tepat menggunakan kata "sebelum". Jadi kuantitas sebelum kualitas. Saya memandang kedua hal yang berbeda ini sebagai suatu proses. Mari coba kita analogikan secara sederhana:
Analogi di atas juga mempengaruhi "filosofis" dasar hidup saya, yang kurang lebih sama seperti dengan analogi di atas:
(contoh di sini adalah sebagai seorang content creator)

Jadi, ketika anda ingin mendapat sebuah kualitas yang telah anda definisikan sendiri, anda mau tidak mau harus melewati kuantitas terlebih dahulu. Karena sebuah kualitas yang bagus tidak akan jatuh begitu saja dari langit, semua ditentukan oleh seberapa mau kah anda mendapatkan kualitas yang telah anda tentukan.


"Take a failure as the quantity, because somehow it'll affect your quality in the end"

Yang menginspirasi:

Comments

Popular posts from this blog

Pe eM eS

Perbedaan Manusia dan Binatang

Cara Mengembangkan Diri (bareng Dr. Jordan B. Peterson)