Kebosanan, Sesuatu yang Harus Dihindari atau Dihadapi?
Di jaman ini kita selalu diajarkan berbagai cara untuk tetap produktif, konsisten, dan menghasilkan sesuatu tanpa menghabiskan waktu. Kerja, kerja, kerja. Kita seakan-akan disuruh untuk selalu bergerak setiap detiknya.
Tapi apakah kita pernah diajarkan untuk diam dan menikmati kebosanan? Mungkin tidak.
Pada jaman ini, seakan-akan kita tidak bisa menjadi bosan karena tersedianya banyak cara untuk menangkal perasaan tersebut (seperti texting, nonton netflix/youtube, mendengarkan lagu).
Dengan tidak adanya edukasi tentang menghadapi kebosanan, salah satu penelitian membuktikan bahwa seseorang tampaknya lebih suka melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali, bahkan jika sesuatu itu negatif (dalam penelitian ini, partisipan disuruh untuk memilih antara berdiam selama 6-15 menit dan disetrum).
Biasanya kebosanan disebabkan karena kesendirian (Solitude). Untuk menjelaskan definisi kesendirian, aku akan mengambil dari buku Digital Minimalism yang berbunyi:
"A state when you spend time alone with your own thoughts and free from input from other minds."
Bisa diketahui kalo kesendirian itu berbeda dengan definisi "me time" yang berkembang saat ini.
Kesendirian bener-bener kamu menyendiri dengan pikiran dan perasaan kamu sendiri.
Lalu bagaimana cara menghadapi kebosanan? Jawaban ngawurku adalah dengan berlatih meditasi.
Untuk kamu yang masih ingin coba-coba, disini ada paduan meditasi favoritku oleh Sam Harris (dalam bahasa Inggris).
Cukup berdiam diri selama 10 menit, sounds easy right? :)
"Happiness is realizing you are happy alone."
Comments
Post a Comment