Keinginan Bebas, Mitos atau Fakta?


Viktor Frankl dalam bukunya yang sangat fenomenal menekankan bahwa kita sebagai manusia memiliki kekuatan super, yaitu the ability to choose between stimulus and respon. Kemampuan untuk memilih kehendak kita.

Contoh, ketika kita kehilangan orang yang sangat kita cintai dan sayangi, biasanya orang-orang akan memprediksi kita akan menangis, tapi sebenarnya kita bisa memilih untuk tidak menangis.

Hal yang ada didalam kendali kita adalah perilaku yang akan ditunjukkan, bukan emosi yang kita rasakan.

Aku sangat berpikir "Oke, gua punya kendali terhadap perilaku gua, gua bisa memilih sesuka gua karena manusia pada dasarnya punya kehendak untuk memilih jalannya dengan bebas." Tapi itu sebelum aku melihat video di atas.

Sam Harriss berargumen bahwa sebenarnya free will itu bukanlah suatu kehendak bebas, pada dasarnya kita memilih suatu keputusan karena pengaruh pengalaman dan orang disekitar kita. Jadi, semua keputusan bukan bener-bener keputusan kamu, keputusan itu juga keputusan orang lain, keputusan berdasarkan ide, pikiran, dan pendapat orang lain.

And I was "Shit, this argument really got into my head banget". 

Setelah itu aku sadar, segala pemikiran, pilihan, konten yang aku buat memang berdasarkan ide orang lain. Dan tidak sepenuhnya pilihanku. Semua dipengaruhi channel podcast, youtube yang aku subscribe, postingan Instagram, dan story dari orang-orang yang aku follow.

Damn, I'm not really living my life for truly I want.

Jadi, apakah beneran ada yang namanya kehendak bebas?

Comments

Popular posts from this blog

Pe eM eS

"With Great Power, Comes Great Responsibility"

R.I.P Brotha.